ALUNAN SEPI

Getir berirama dalam kalbu 
Mengusik nuansa raga sukma 
Bertuang risau desahkan daya 
Ditelaga gairah hasrat kelabu 

Genting menghambarkan segenap ratap
Alunan sepi menggelegar hampa
Berurai air mata sendu
Kupandang asa berkeping gundah

Awan putih nan berselimut kelabu
Bagai menaungi hati nan sunyi
Sendiri tanpa sandaran cinta
Kerap hati muram seiring tapak

Dalam alunan sepi ku terpuruk
Teraniaya perih diambang kerisauan
Tuk menempuh arah nan terhalang

Kuingin teraba sutera cinta
Namun kutak tahu
Dimana dan hati siapa
Sampai kini daku terjerambat
Dalam pangkuan kelam sunyi.

NELANGSA

Beribu-ribu kata sendu
Telah ku tuang dalam sepiku
Getir berirama nuansa kelabu
Ratap kehampaan menikam kalbu

Perih merobek gairah jiwa
Mengusang hati tak terjaga
Terbekap kelam tiada cahaya
Gelap membutakan netra asmara

Kasih nan terharap dalam hati
Hilang bagai di telan bumi
Entah kemana beranjak pergi
Membuatku kini hambar terpaku sunyi

Dalam kesepian jiwa ini
Air mataku jatuh berderai
Tanpa sandaran hati lagi
Sungguh rapuh aku sendiri

Wahai kau malaikat cinta
Bawa daku kehati nan setia
Tuk usaikan nelangsa jiwa
Nan redupkan binar ceria

Dan tenggelamkanlah nelangsa jiwaku
Di lautan kejernihan cinta itu
Karena di sanalah bahagia hidupku.

DOA TERKASIH

Ya Allah
Limpahkanlah rahmat-Mu padanya
Bimbing jiwanya kejalan ridha-Mu
Tuntun hatinya pada kejujuran

Iringi harinya dengan ketulusan
Terangi gelapnya dengan kemulian
Lukiskan jiwanya dalam kebijaksanaan
Warnai hidupnya dalam kearifan

Ya Allah
Dialah insan nan kucinta
Dari segenap raga dan jiwa
Menjadi kesempurnaan rasa hamba

Cintaku suci dan jernih
Berada di bawah naungan-Mu
Hamba tengadahkan putih kasih
Bersamanya kuingin jalinan abadi

Semoga kata luahan doa ini
Ya Rahman senantiasa memberkahti hidupmu
Seraya menambatkan erat
Rasa sejati cinta kita.

SEPUTIH PUALAM

Cintaku seputih pualam
Kasihku selembut sutera
Akan berlukis indah di harimu
Tuk mewarnai rasa hatimu

Hanya dirimu
Nan mampu tenangku
Memahami sgenap kehendakku
Buat gairah jiwa ini berseri
Berbias terang dalam gelap

Suci cinta ini
Tak akan ternoda
Jernih kasih ini
Tak akan berkeruh
Teruntukmu akan abadi
Sempurna selamanya di hidupmu

Cintaku seputih pualam
Takkan pupus di sepanjang masa
Membiru di renda asmara
Bersamamu dalam jalinan abadi

Usah merasa keraguan
Padukanlah cinta ini
Karena kemetahan kasihku
Dan tulusnya cintaku
Akan indah mengurai arti
Di sepanjang jiwa hidupmu.

DENTING SUNYI BERBUNYI

Sengkala senja memeluk petang
Berhamparlah gelap membalut terang
Perlahan mematuk hati nan hening
Lepas terhuyung dilayangan gamang

Lara terlukis jiwapun bergeming 
Nampak muram akan merambang
Hasrat nan letih terhalang
Lunglai kerap bertapak renggang

Cua ratap kini bertebaran
Denting sunyi berbunyi kehampaan
Dalam hati nan berkesendirian
Meniti malam hari tanpa hiasan

Pekat hidupku tanpa hiasan
Hambar bertumpuk kepiluan
Terusik denting bunyi kehampaan

Padamu Mahasutrada kehidupan
Ku bersimpuh dalam hajat keputihan
Kirimkanlah hiasan asmara kehidupan
Di ruang jiwaku nan berkesepian
Terbelenggu rana tanpa hiasan.

TAK INGIN TERSESAT


Kumelingkan pedang nalarku
Menyayat onak usang halauan
Nan mengibang imaji asaku
Tuk melukiskan putih kehidupan

Kendati aral silih berganti
Mengontai putih asaku
Jua tak mengabut netraku
Tuk menyuarkan binar kemulian

Hati nan damai pada kemulian
Taklah menjadi kelam nista
Taklah menjadi selisih jiwa
Dilembaran putih kehidupan

Diperjalan lurus muliaku
Ku tebang segenap halauan
Meriwayatkan binar kesucian
Agar taat pada titah Mahasutradara
Tuk menuaikan arti kehidupan

Tak ingin tersesat dalam kehidupan
Seraya terlena pada prihasan dunia
Engganlah kuhiraukan tipu daya
Nan akan menghanyutkan nalarku
Di ruang kehitaman rasa jiwa.

TAK INGIN MENYERAH


Kendati jalanku bertapak liku
Sendiri melangkah menyusuri alur waktu
Jua tetap ku tak ingin menyerah
Dan lunglai dalam keletihan rasa
Tuk merengkuh putih cinta dihati

Lirih hasratku bersenandung sutera
Membelai bulir tasbihan cinta
Menyemai permata dikerambangan jalan
Terus mencari lukisan cinta nan mewarna

Kendati sejuta aral mengibang
Pencarianku nan tak menentu arah
Tetap kokoh asaku diatas ketegaran
Tuk temukan penyempurna kehidupan itu

Ku yakani pada lukisan takdir
Tiap garis kehidupan insan
Adalah cinta nan mewarna
Niscaya kelak akan dipertemukan
Kala sisi keinginannya itu
Terus melakukan tindakan tuk meraihnya

Dan bila nanti tiba masanya
Diriku menemukan putih cintaku itu
Akan ku balut dengan kelembutan sutera
Sebab dalam sunyi hati berkesendirian
Telah menyadarkan jiwaku
Bahwa kehadiran cinta amatlah berarti disisi
Sebagai penguat kehidupan jiwa ini.

DINAMIKA ASMARA KELABU


Jejak kerambang mengelut hati
Lunglai menggemulai gagang hasrat
Merebah tabu di gubuk gembala
Mengurai bilur cemeti asmara
Nan merah sentaki luka

Muram setapak redup
Ditaman kehambaran jiwa
Meratap kelabu mengoyak asa
Di ruang kalbi berahi
Tercambuk hampa kelam sunyi

Tanah basah berlumur jamur
Oleh hujan air mata senduku
Tak henti hatiku memikul lara
Kerap terundung dikepalsuan cinta

Berkabut harsatku di kaca netra
Renik terpapas kecurangan jiwa
Tertipu daya tiap tanjakan hati

Saksi sejarah hidup ini
Buatku kerisauan tuk menengadah
Kepada tumbuhan cinta lagi.

Humairoh ku


Engkau cerminan jiwaku
Engkau santun kearifanku
Engkau nuansa muliaku

Jejakmu nan berlukis indah
Membuatku tersumringah
Mengikuti arah jalanmu
Berpancarlah keputihan rasaku

Akulah pecinta warnamu
Nan berjuntai kerapuhan
Berharap tuntunan kasihmu
Tuk melewati suram kehampaan

Kuingin engkau tahu
Kelam hatiku tanpa perhatianmu
Hambar bak debu jalanan
Lunglang bertebar butir kepedihan.

Teruntukmu kaka Humairoh ku.

BERIKAN DAKU SETITIK TERANG


Perlahan hidup berasa rapuh
Hambar tanpa cinta
Lunglai berkeresahan
Letih memikul rundungan lara

Kerap nuansa batinku
Di ambang kelam sunyi
Teremuk di dalam kesendirian
Bertahan tanpa penyangga

Nyaliku sungguh melapuk
Terjamah dalam sepi
Terpedaya di gulana hasrat

Hambarpun tak bersurut
Menjulang dalam kesunyian
Menggeletik tak terbasuh asmara

Langkah derap tertatih
Beiring nafas gundah
Tercekik jemari lara 
Dikehambaran nuansa hening

Wahai dikau cahaya cinta
Berikan daku setitik terang
Tuk berhela nafas indah
Berlalu dari kehambaran ini

Kutak ingin terhenti
Menghilang keagungan cinta
Walau tergibang kelam sunyi
Tuk merengkuh kemulian sejati
Kepada kasih nan abadi

Kupercaya derita takkan selamanya
Niscaya tergantikan di masa nanti.

MUSTAJAB CINTA


TuhanTerima kasih atas anugrah
MuDia telah engkau ciptakan
Dilukisan takdir hidup ku

Cinta dia
Sungguh menjadi cahaya bagiku
Menjadi pelipur di sengkala lara
Menebas segala keresahan jiwaku

Tambatlah erat jalinan cinta kami
Jernih dan sucikan di dunia
Sebagai hias kemulian sejati
Tuk bersandang sutera asmarandana

Tuhan
Kemetahan teguh rasa ku
Padanya tiada akan berkeusaian
Karena ketulusannya telah menebarkan sumringah jiwaku.

AMPUNI HAMBA


Hidupku bak mutiara dalam lumpur
Penuh noda dan nista
Beringkar janji pada Rahmat

Tak berpeduli dengan kebudian
Tak memahami hendak kesucian

Selaksa hamba tak bertuan
Lupa pada Maha hakikat

Ya AllahKini kubersungkur dihadapanmu
Menangis sesali kebodohan ini
Dan tersadar pada ulah hitamku

Ampunilah hamba nan tersesat
Berlukis di alam kehitaman dunia

Ridhailah alur jiwa hamba
Isinkan bertaubat kejalanmu
Dan akan menutupi jejak hitam ini
Dengan nikmat putih lembayung sutra-Mu.

DILEMA 3 DIMENSI

Bimbang serasa mematuk sanubari
Entah harus memilih siapa
Antara dirimu dan dia
Begitu berarti pada jiwaku
Sebagai pelengkap hidupku 

Kau dan dia
Tak bisa daku pungkiri
Sungguh terkasih dihati ini
Indah mengalun di nuansa ceriaku

Kini rasaku bergelincir-lincir
Terjerambat beliung kebimbangan
Entah pada hati siapa
Ku pilih antara dirimu
Untuk kusandarkan kasih sepenuhnya

Dan bila waktu nanti
Melukis jawaban dari semua ini
Maka usaikanlah persangketaan cintamu
Lapangkan hati tuk mengikhlasanku

Maafkan diriku nan mendua
Di luar keinginan rasaku ini
Sungguh tak bisa kusiakan
Dirimu dan dirinya
Nan akan berlukis arti di hidupku.