KABUT SUNYI


Luka dalam dada ini
Serasa membunuh gairah jiwa

Hampa  ku meratap hidup
Terundung lara hati
Kerap terhimpitkan masa gundah
Dan tergontai tapaki sunyi
Nan renggan membentang pengharapan

Lelah hati kini
Tertambat masa gundah
Seakan dunia tak ada arti
Kurasa dalam kabut sunyi

Oh Tuhan
Hidupkan kembali gairah jiwa
Seraya usaikan segenap laraku
Nan terantai dalam kabut sunyi

Sungguh kutak mampu
Berlalu tanpa sandaran cinta
Kumohon pertemukan hamba
Sejati cinta nan telah
Engkau lukiskan pada takdirku

Tuhan
Kabulkanlah harapku
Agar cerah dunia rasaku ini
Kembali seperti dahulu.

DIAMKU MELEDAK


Derap ku merontah gila
Di ruang penat masa
Hambar sikapi kebisuan
Nan beku dalam sejuta harapan
Tercumbu rayuan maya semata

Seraya ku berteriak rencang
Cacimaki kepecundangan rasa ini
Nan terantai ragu dan bimbang
Derap terbelenggu hasrat kelabu
Berpangku kelam di balik terang

Kini diamku meledak
Inginkan wujud cahaya nyata
Menjabarkan warna aksara biru
Dengan bingkai indah cinta
Berkibar menuju istana hatimu

Engkau istana hati nan ku damba
Kini diamku meledak
Berkata daku bukan pecundang lagi
Nan berlari seraya membisu
Pada kenyataan cintaku padamu

Sambutlah dunia rasa terangku
Nan berwujud dari dunia rasa gelapku
Selama ini pendamkan sejuta rasa
Rasa indah cinta padamu.

INDAH SARI

Ku kepakkan sayap cintaku
di tangkai keputihan jiwamu
berharap jadi memori terindah
nan pernah kau rasa di hidupmu

Dan ku kidungkan puisi cinta
membahana syahdu untaikan cerita
bertemakan dirimu nan anggun
indah mengguncang suasana jiwa

Duhai kau Indah Sari
dengarkan kidung puisi cinta ini
kupersembahkan hanya teruntukmu
agar kau tahu tentangku
nan menyayangimu sepenuh hati

Engkau bagaikan embun pagi
menyejukkan kelopak bunga hatiku
buatku terbuai dalam sejuta rasa

Duhai Indah Sari
Menarilah seiring irama hatiku
pancarkan sumringah senyummu
dekap tulus cintaku
yang akan damaikan hatimu
yang akan gairahkan jiwamu
dan mengindahkan hidupmu.

LARA HATI

Tersembur debu kaca hatiku
Saat kau berkabut hitam
Meredupkan bening cahaya cintaku
Nan bersuar terang di hidupmu

Teramat pedih nan kurasa
Terbinasa cintaku pada khianatmu
Membuatku terkapar merintih luka
Berlabuh tenggelam duka lara

Pudar sudah asaku padamu
Nan indah pernah kulukiskan
Berakhir pada gelap jiwamu
Dan kini menjadi lara hatiku

Lara hati ini
Kerap mengalun getir
Bertuang air mata sendu
Ratapi tikaman onak dan duri
Nan kau rantaikan pada hidupku.

SANG PENEBAR DUSTA

Kerapkali kau ucap janji
Tuk membiru di taman kehidupan
Namun nyatanya selalu kau ingkari
Serumpun kata nan pernah
Kau tuangkan didalam hati

Kerapkali dustamu
Menebarkan kepalsuan kata putih
Mencetus sanubari hingga terbuai
Sampai lelap turuti hendakmu

Kau sang penebar dusta
Tak henti kau mengukir luka
Ditiap hela nafas ini
Buat rasa batinku makin pekat
Tersembur hitam debu jiwamu.

Kau serupa kabut awan
Mengumpal hitam di lembar impian
Memuramkan rasa nan memutih
Pada gambaran cinta abadi.

AKU HIDUP UNTUKMU

Jiwamu adalah hidupku
Hatimu adalah rasaku
Ragamu adalah wujudku
Hasratmu adalah harapanku

Hidupku ini hanya untukmu
Cintaku ini hanya untukmu
Nafasku ini hanya untukmu
Segala yang aku punya
Itu semua hanya untukmu

Biarkan aku bernafas indah
Melewati waktu bersamamu
Tak perlu kau meragu
Yakin saja cintaku untukmu
Selamanya seiring bersamamu disini

Lihatlah mentari disana
Betapa cintanya pada bumi
Setara itulah cintaku padamu kasih
Yang takkan mati dalam hidupku

Bersamamu aku hidup
Tanpamu aku mati
Karna kamulah nafas panjangku
Dan kamulah detak jantungku

Kasih, aku berharap
Sayangilah cintaku dalam cintamu.

JANGAN RAGUKAN CINTAKU

Selaras mentari ku berpijar terang
Menyinari gelap samudra hidupmu
Akan menjangkau setiap inginmu
Dan setia pada segenap kehendakmu

Kendati cinta penuh onak duri
Jua daku enggan akan lelah bertayang
Pada layar kemilau hatimu
Menerpakan sejuta warna pelangi

Ketulusan akan jadi saksi kesungguhan
Dan kesetiaan akan mewujudkan kebenaran
Bahwa cintaku hanyalah untukmu seorang
Sampai denting waktu tak berbunyi lagi

Kuharap kau tak ragu pada cintaku
Nan telah membingkai indah hatimu
Berjanji akan selalu menjadi
Sesuatu nan berarti di tiap hela nafasmu

Teruslah kau pintal benang sutra
Dalam kebersamaan cinta ini
Yakini paduan warna rasa hati kita
Selamanya akan menyatu disini.

TERBANGUNG BERSAMA TERANG

Ku terbangung bersama terang
bangkit dari keterpurukan jiwa
menatap dunia yang cerah
dan berlari mengejar impian
tuk muliaakan segenap rasa

Bersama terang ku mengayun langkah
menuju putih harapan yang suci
tegar berlalu dari segala rintangan
nan kerap menyentakkan alur pikiranku

Ku berpegang teguh pada keyakinan
dan menepi dari rasa keraguan
perlahan mendekat pada kesempurnaan
syukuri apa yang telah terlukiskan

Hidupku pasti akan berwujud indah
jalani hidup bersama terang
karena terang adalah penuntun jiwa
dan sebagai pengalir rasa keputihan
tuk kembali sucikan hati ini.

CINTAKU UNTUK SIAPA

Telah ku arungi samudra cinta
berlayar dengan ketulusan hati
namun masih tiada ketemui
pintu cinta nan terbuka untukku

Letih serasa membalut jiwa
berlayar tanpa henti dalam pencarian
merambang jauh tak terbatas
harapku pun kini tersentak pilu

Dan kubertanya pada Sunyi
cintaku ini untuk siapa?
mengapa tiada nan inginkannya
namun dia hanya tersenyum membisu

Perih seakan hatiku tercabik gundah
ingin berbagi rasa cinta
tapi tak memiki sandaran kasih
sebagai penguat jiwa hidupku

Dan kuharap diujung penghulu
ada hati nan menantikanku
hingga membasuh keluhan resah ini
dengan keputihan sutra cinta.

JATUH CINTA

Berasa jiwaku damai disampingmu
terserap indah dalam kata manismu
buatku ingin selalu bertemu
berbagi putih cerita denganmu

Lembut tutur bahasanu
menggoda rasa hatiku
seakan tak bisa menjauh
ingin selalu bersamamu disini
sampai waktu kan terhenti

Sungguh aku jatuh cinta padamu
dan sungguh aku menyayangimu
dengan tulus apa adanya

Dan kumohon padamu
biarkanlah aku memiliki hatimu
tuk labuhkan cinta selamanya
janji akan kuindahkan segenap rasamu
dengan wujud kesetianku disini

Kuharap kau dapat terima
pinta tulus rasa cintaku
akan sandarkan kasih sayang
setia padamu untuk selamanya.

TERCUMBU SUNYI

Ku tersungkur merayap pada hening
berurai air mata kepedihan
ratap suasana hati makin kelabu
tiada pernah terhiasi cahaya suci

Gelap hati kian membuta
kerap berkelumut dalam duka
seakan raga mati tak bernyawa
hambar berhela nafas gundah

Didalam keseorangan ini
letih hati tercumbu sunyi
membeku tanpa sinaran cinta
dan tersudup di pangkuan kelam

Entah sampai kapan akan usai
luka ini membalut serumpun harapku
menjulang pada penantian cahaya
nan masih tak jua menerangi
taman kesuraman hidupku
nan tercumbu sunyi dalam keseorangan.

SAKSI SEJARAHKU

Wahai para jiwa sahabat
jikala nanti kau temukan
kemudahan dalam kesulitan
maka ingatlah daku
sebab itu rasa kesuksesanku

Dan jikala nanti kau temukan
jalan lurus dari tapak likuanmu
maka kenanglah daku
sebab itulah saksi sejarahku

Dan jikala nanti kau temui
pecinta sejati dalam hidupmu
maka tersenyum agungkan kemulianku
sebab itulah riwayat simbol keputihanku

Wahai para jiwa sahabat
mari warnai hati dengan keindahan
dan cerminkan jiwa pada ketulusan
agar hidup ini jadi cahaya kebahagian

Tetaplah melangkah dengan keputihan
yakin hati kan berada di puncak cahaya
sebab wujud Terang kedamaian sana
sedang menanti kita disisi-Nya.

BERSAMAMU KU BAHAGIA

Darahmu sebagian mengalir dalam tubuhku
ketulusanmu telah membingkai juta harapku
dan kau terus menari indah di nalarku

Kemuliaanmu kini jadi cermin hidupku
kesetianmu jadi penguat hasratku

Pintaku ijinkanlah daku
meminangmu dengan gemilau mustika raya
dan menjadi pelangi di hatimu

Cintaku sepasti mentari
yang selalu terbit di ufuk timur
dan selalu terbenam di ufuk barat

Bersamamu ku bahagia
Janji cintaku memadu warna
akan seiring rasa hatimu
selamanya kekal untukmu disini
abadi dalam gelap dan terang.

CINTA TAK BERTUAN

Berjuta harap terpangku hampa
membisu di taman kesunyian
meratap usang dalam dada
enggan terbasuh putih keindahan

Nalar nan jernih berasa keruh
sutera nan halus berasa kusut
deru derap terjamah gundah
di ruang sepi nan menghimpit

Ingin merengkuh sebuah keindahan
namun cinta tak bertuan
selaksa jiwa beralur kesuraman
bernafas gundah dalam kesendirian

Entah pada siapa kusandarkan cinta
kala hati tiada nan peduli
haruskah daku berlaku paksa
untuk keinginan cinta suci

Sungguh ku meragu bimbang
terambang cinta tak bertuan
dalam sepi tak berujung
gundah hampakan segenap pengharapan.

AKU MERINDUIMU

Aku merindu sumringah senyummu
aku kangeni senda gurauamu

Di pelapa sembur teja ini
masih kunanti gelayut ceriamu
berbias pelangi dihati

Keluguanmu nan tiada tara
keromantisanmu tiada terbanding
membuat selalu merekah kuncup didahan
memawangi di sepanjang penantian

ku berharap kau cepat kembali
menetap riang di kerajaan jiwaku
dan jadi permasuri di singgasana hatiku.

KUNANG-KUNANG MALAM

Wahai kunang-kunang malam
Temani daku nan sunyi
Dan bawa daku terbang
Melayang indah di angkasa

Penat dan ku resah
Derap terambang kabut malam
Suarkanlah kerlip cahayamu
Hampiri daku dalam pengharapan

Duhai kunang-kunang malam
Terangi taman gelap hatiku
Dan lepaskan daku
Dari rantai kehampaan ini

Dengarkanlah pinta hatiku
Bawa daku segera pergi
Dari pangkuan sunyi ini
Tuk mengarungi putih cinta bersamamu.

MANUSIA BIADAB

Kuingin luluh lantakkan
kejaman sikap ego batinmu
nan merakus tanpa prikemanusian
dengan tsunami air mataku

GASA kemulian hatiku
kau bakar dengan api nerakamu
tanpa sedikit kau peduli
sutra para jiwa surgawi

Kau memang sampah duniawi
semburan kotoran dalam kebersihan
nan layak tuk di basmi
hingga sampai punah serumpun

Kau manusia biadab
kemungkaranmu jadi tumpukkan duka jiwaku
kebabi butaanmu menjadi luka berabab
nan kerap menyiksa nurani batinku

Kau sungguh kejam
dan manusia tak bermoral.

PUING CINTA

Serasa hambar kumeratap luka
Tersungkur di lembah kehampaan jiwa
Saat benang ketulusan teruraikan
Dalam pintal erat ketulusan

Di ruang kebersamaan cinta
Khianat mengumpal di awan putih
Serupa dengan kabut hitam
Mendungkan air mata kepedihan
Hingga sampai jatuh berberai

Sungguh ku terpaku hampa
Dan kini ku terpenjara gundah
Dan kini ku terantai sendu
Dalam bingkai luka kepedihan

Di layar hati nan bergeming
Kerap rasaku bertayang luka
Telah di runtuhkan tanpa sebab
Oleh ego badai sembilu cinta

Dalam kesenyapan puing cinta ini
Kucoba tegar bangkitkan rasa
Namun tiada daya ku tercumbu sunyi
Kala cahaya tak jua menyinari.