HAJAT CINTA DIHATI

Siang malam kupinta padamu ya Rabbi
Teriring doa dari lubuk tirai kebeningan hati
Berharap putih cinta sejati
Akan kau pertemukan dalam takdirku

Jiwa kian rambang tak menentu
Di permainkan sepi dalam seorangan
Sungguh terasa merajam luka
Terselip duka indah hanya terkenang
Pada masa bahagia nan telah sirna


Rembulan cahaya penerang jiwa
Kini redup mengabut hitamkan keputihan
Menjadi sebuah getir dalam impian
Akan merengkuh rasa kesempurnaan
Pada janji cinta nan abadi

Ya Rabbi
Kirimkanlah cinta sejati untukku
Agar dapat menjadi ketegaran
Dalam langkah hidupku nan merapuh
Tuk jalani putaran waktu ini

Kumohon dalam sujudku ya Rabbi
Kabulkan kepintaan hajat cinta dihati
Agar hamba dapat terbebas
Dari gulana rasa ini
Nan amat perih menyiksa batinku

Hadirkanlah cinta nan sejati untukku
Agar jiwa ini terasa damai
Menapaki jalan kehidupan ini
Tuk menuju magfirah dan ridha-MU.

SEMBILU CINTA

Jatuh terkapar aku meratap kegeringan
Pada hatiku nan terpanah sembilu cinta
Membuatku lemah hingga tak berdaya
Melewati waktu bersama air mata ini

Sungguh aku terpaku meringis kesakitan
Telah tergores luka dari cintamu
Kau khinati ketulasan kasihku nan setia
Akan sejati untuk selamanya

Semuanya begitu cepat berubah
Atas ulah keegohanmu itu
Menjatukan aku dari ketinggian rasa
Membuang aku di saat kau merengkuh
Kebahagian cinta yang lain

Perih nan ku rasakan
Ketika rembulan hatiku padamu
Masih tak sanggup meredupkan cahayanya
Dan matahari jiwaku untukmu
Jua masih tak sanggup padamkan sinarnya

Tapi karena luka yg begitu dalam
Memaksakan hatiku
Harus beranjak menjauh darimu
Merasa tak mampu lagi
Berikan warna terang dalam hidupmu.

SINAR BINTANG HATI

Malam ini terlihat begitu kelam
Langit tak berwarna di selimuti sang pekat
Membuat tempat sandaran hati
Enggan dapat lagi memancarkan sinarnya

Kini tinggallah aku seorang diri
Berasa tak kuasa menahan ratapan perih ini
Tercengkeram dalam jamahan sepi
Bekap hadirkan suasana kepiluan

Bintang apakah yang sedang terjadi
Mengapa awan mengabut hitamkan keputihan
Memperangkapmu dalam wibawa mala
Tak sudikah ia padaku
Bila terlalu jauh mengharapkan keindahanmu

Jawablah duhai sinar bintang hatiku
Jangan buatku resah dan gelisah
Nyalar meneteskan air mata kesedihan
Yakinkanlah aku dalam kebersamaan ini
Bahwa ketulusan pada jiwamu
Pasti akan kembali menemaniku

Ku mohon pahamilah asa dalam hatiku
Yang Selalu setia menanti kedatanganmu
Akan hadir bersinar terang
Membawa sebuah cerita indah
Bila di waktu kegelapan malamku.

GUNDAH BERSANDING SEPI

Gundah bersanding sepi direlung kalbu
Mengusik jiwa dalam renungan asa
Gerahkan sejuknya embun di pagi buta
Yang membalut jati raga ini

Seakan tak dapat ku merajai jiwa
Hadirkan suasana nan indah
Ciptakan bahagia dalam hati
Tuk menyambut esok hari nanti
Tanpa adamu disini menemani

Sepi kian terasa mendesak
Jua hati tercekik gundah
Sesatkan tiap debar detakan jantung
Saat kau berpaling kasih kehati nan lain

Kau nan dahulu pernah
Menjadi sosok terang dalam hidupku
Mengajarkan tentang rasa bahagia
Hingga jadi tempat naungan setia cintaku
Kini berubah menjadi derita pilu

Ingin rasanya aku menghilang
Saat gundah bersanding sepi di relung kalbu
Telah lepas dari madu cinta kasihmu
Jauh beranjak tinggalkan diriku

Sedang kutak tahu apa salahku
Hingga terhapuskan begitu saja
Membuatku kini tak bisa bernafas indah
Menjalani hidup tanpa gairah jiwa.

BUNGA-BUNGA CINTA

Kasih telah terbingkai indah namamu
Tersimpan dilubuk tirai kebeningan hati
Menjadi permaisury di istana kerajaan jiwaku
Bertahta mega memutihkan segenap asa

Seiring nada detak jantungku
Teriring syahdu beralunan mesra
Terucap namamu membuai gairah asmara
Mengalir indah kedarahku

Kasih kaulah bunga - bunga cintaku
Nafas keindahan dalam hidupku
Separuh dari kesempurnaan jiwa ini

Sungguh aku bahagia padamu
Hadirmu selalu menaburkan mutiara kasih
Merangsang jiwa hingga lena
Merasakan cinta nan kian mekar
Semakin hari terus mewangi

Aku inginkan selalu bersamamu
Tak ingin jauh lepas dari madu cintamu
Tetaplah engkau disini menjadi
Bunga indah ditaman hati ini.

BILUR CINTA



Ketika cinta enggan terengkuh
Asa putih mulailah pudar meredup
Dan jiwapun hambar diterjang kehampaan

Dawai senandung kata cinta
Tak dapat lagi bersyair di dinding biru
Menjadi puisi terindah dalam hidup ini
Saat terselipkan luka dalam dada

Sungguh perih kurasakan
Jatuh terkapar dari ketinggian pesawat cinta
Dan segenap asa putih jiwaku
Musnah lah sudah terenggut kepedihan

Kini lelah tapak kaki melangkah
Meratapi bilur cinta nan lekat merantai
Membuatku kerap cua tersoak merana

Kuberharap semoga masih ada waktu bahagia
Nan tersisa untuk diriku
Kelak akan hadir bebaskan jiwa
Dalam sangkar kepohonan sendu hati ini.