TERCAMPAKAN CINTA

Ku duduk termanggu di ruang hampa
Merajuk dalam kisah nan lara
Telah tercampakan oleh cinta
Di lembah hati yang membiru

Segenap ratap jiwaku
Kini membeku di taman sunyi
Sendiri tanpa hiasan putih
Seiring waktu dengan air mata

Perih terasa menikam kalbu
Mengilu di setiap detakan jantung
Melampau jauh tak terpandang arti
Mendaki ketinggian rasa nan terabaikan

Sungguh hatiku terselip luka
Telah sia-sia tercampakan cinta
Membuatku kini terus merintih
Terpaku di sudut kegelapan
Kerap menggeletik dalam nestapa

Semoga saja rasa sakit hatiku ini
Kelak akan dapat berujung
Dan bisa ikhlaskan suatu kejadian
Yang begitu sangat menyedihkan.

DEBU DI KACA HATI

Buta asaku
Buta impianku
Ketika hadirmu membekap
Kelabuhkan ratap jiwaku

Deru air mataku mengalir
Jerih merambang kepedihan
Tapak sendu di iringan waktu
Saat kau nan meraja

Jernih kini telah jadi keruhan
Putih pun menjadi hitam
Jua terang jadi kegelapan
Saat musim kau gantikan

Sungguh kau menyiksa batinku
Membuatku kini tak berdaya
Berasa tak kuasa menahan
Kejamnya dera siksaanmu

Ku mohon engkau sang debu
Lepas lah dikau melayang
Pergi jauh dari kehidupan ku
Biarkanlah daku sendiri disini

Berhenti lah mengusik suasana jiwaku
Agar dapat kutatap indah duniawi
Dengan cahaya nan temaram
Dalam pancaran kaca hatiku ini.

KEPEDIHAN JIWA


Sendu mengabdi diruang kalbU
Menyisipkan luka disetiap waktu
Kerap mengiringi kehampaan jiwa
Membekap dalam ratap gundah
Dan berselimut erat dengan keruhan cinta

Segenap rasa ketulusanku
Lebur di setiap persinggahan hati
Harapkan putih cinta kan menemani
Namun tiada jua berkesudian

Lelah berasa kian meraja
Tak henti ku merambangkan langkah
Jauh mencari ke beningan rasa hati
Nan sejati kan menyintai
Namun masih jua enggan kudapatkan

Entah ke mana hatiku akan berlabuh
Dan rasa ini akan berbagi
Kala cintaku selalu terabaikan
Kala inginku tiada terharapkan
Kala hadirku tiada terpandang arti

Ingin rasanya menutup ruang waktu
Bila ku ratapi kepedihan jiwa ini
Nan enggan pernah terhiasi
Oleh kesungguhan putih cinta itu.

TANGKAI TAK BERDAUN

Setangkai cinta tak berdaun
Menyiksakan jiwa di taman hati
Terus mengharap kemungkinan
Dari suatu nan tak pasti
Akan abadi dalam kesempurnaan

Segenap rasa nan tercurah
Kerap terabaikan keangkuhan
Buatku merana dalam cinta
Sebab ketiadaan peduli

kini tangkai tak berdaun
Mula renta dan retak
Menjadi pilu dalam dada
Terbekap getir rasa gundah

Desau kumenjerit rintih
Terundung kehampaan
Namun jua tiada peduli
Seakan hidupku tak ada arti

Entalah apa harus kuperbuat
Ratap tangkai tanpa daun
Bagaikan layangan kapas
Nan terbelentang jauh tanpa arah.

RAYUAN CERMIN

Cengar - cengar aku memandang
Gerak - gerik terlihat anggun
Kian menawan penuh gaya kelasik
Memikat hati terbawa dalam keindahan

Cahaya cermin penyihir dunia rasa
Membuatku hati tersenyum bahagia
Tertawan nyalar puja pujian
Tuk tampil memukau lebih sempurna

Riang hati terbawa suasana indah
Debar detakan jantung mengetarkan jiwa
Menatap bayangan tersanjung tinggi
Indahkan wajah hingga bergairah

Rayuan cermin..
Engkau membuatku bersinar kemuning
Terbangkanku melayang ke langit biru
Mengawan sejuta warna pelangi

Jerat lintasan pesona gemilaumu
Sungguh mengelokkan segenap raga jiwa
Dan menguncang decak kekaguman hati ini.

DOA UNTUK IBU

Teriring doa di lubuk kebeningan kalbu
Menggema syandu untaikan kepintaan
Kepada sang ibu nan tercinta
Agar damai menyertai jiwanya

Dan ku semaikan kasih di taman jiwa
Melupkan sabda putih tasbih
Maknai anugrah terindah Illahi
Nan abadi di hati

Cinta ibu nan sejati
Membuatku tersadar di suatu persimpangan
Renungkan tatap langkahnya nan tak pernah tergontai
Kerap membuncah tuangkan kasih sayang
Di setip hela nafasku ini

Oh Tuhan,lindungi lah ibunda hamba
Dari segenap bentangan aral nan menghadang
Agar dirinya dapat merengkuh rasa keputihan
Yang enggan akan luntur di jalan lurusMU

Hanya padaMU lah daku memohon
Kabulkan lah hajat asa kalbu hamba
Yang inginkan seorang ibunda
Nyalar damai dalam ketentraman jiwa.

SURAM KEHAMPAAN

Derap gemuruh merontah
Mengiris dalam ketandusan
Ratap sendu menyeruak di relung kalbu
Bertaman hampa dalam seorangan
   
Hiasan putih berubah jadi hitam
Jernih pun menjadi keruhan
Ketika asa cintaku bersamanya
Lebur di terjangan dusta

Kini daku tersangkar lara
Lentang ke alam kepedihan
Jejaki alur kepekatan
Saat cahaya kasih cinta

Redup membutakan nalarku
Janji selaut madu
Akan bertuang di telaga hati
Ingkar berlalu meninggalkanku
Tanpa sepatah kata nan terucap
Menghilang entah kemana bertandang

Harap cepat ku melangkah
Ingin lepas melayang
Kupinta padamu nan berkuasa
Bebaskanlah daku nan terundung pilu
Dari suram kehampaan jiwaku
Yang telah tertinggalkan kasih cinta.

JEJAK SERIBU LANGKAH PENCARIAN

Seiring waktu ku mengulir alur
Terus berlari dari jamahan sepi
Lepas melayang ke langit biru
Mencari sebuah titik terang
Harap kelak menjadi pelita hati
Di ruang kegelapan jiwaku ini

Lelah takkan kubiarkan meraja
Tuk mengontai langkah hasratku
Walaupun jauh akan menempu jalan
Di setiap penjuru nan merambang

Segenap ragu akan kuleburkan
Dan beku akan ku cairkan
Walau laut merah akan kusebrangi
Walau gunung api akan kudaki

Tiada gentar ku terancap badai
Tetap semangatku akan terus berjelajah
Agar temukan pecinta sejati itu

Malam takkanlah selamanya gelap
Dan siang takkanlah selamanya terang
Lambat laun niscaya ada perujungan
Begitu pula dengan rasa hatiku
Nan masih tertinggal sendiri tanpa seorang kasih

Kuyakin dari jejak seribu langkah pencarian
Kelak dapat ku merengkuh keabadian kasih cinta itu.

GERANGAN LIAR

Terhuyung daku di selayang pandang
Mengejar cahaya pesona kemilau
Nan sejenak terlintas tanpa jejak
Melentungkan hangat di relung kalbu

Bak semillir angin nan berlalu
Laju berlari tanpa henti
Goyahkan sejuta alur tapak
Hingga lenyap tak tahu kemana

Entah siapa gerangan liar
Membuatku kini penasaran
Nyalar terus berangan-angan
Harap terlabuh indah dalam cinta

Wahai dikau gerangan liar
Mengapa kau berbayang semu
Jelmakanlah wujud aslimu
Agat diriku dapat mengenalmu

Jika hendakmu ingin bahagiakan hati
Akan senang kusambut dengan senyuman
Dekaplah kau dalam kasihku
Usaikan saja rasa malumu
Karna sesungguhnya hati ini
Amatlah sepi tinggal seorangan.

ASA BENING

Detak detik terus meroda waktu kehidupan
Mengulir ulah putih hitam di siang malam
Membwa gelap terang ke alam dunia jiwa
Jadikan kisah sebagai kenangan tingkah
Pada hati yang terkadang bahagia dan sedih

Rasa bimbang seakan mind nuansa tak menentu
Membuatku gamang di puncak upuk biru
Persimpangan jati hidup tumpangan nafas
Titipan hasrat kepintaan jiwa mulia
Menapaki ruang semu penuh misteri

Kini wadak lanaku semakin menjauh
Melangkah dari keyakinan menuju kepastian
Berharap inayah sang penguasa temukan
Pencarian arti kesungguhan hidup..

Wahai maha agung sutradara kehidupan
Berikanlah kekuatan hamba yang lemah ini
Tuk menghadapi aral problema kian menyesatkan
Pijar mahatma rengkuhan suci
Akan menepiskn wibawa mala nan keruhkan jernih

Hanya sujud kepadamulah aku memohon
Dapatkn pikiranku dari jawaban rasa brtentangn
Tiap iringan waktu sebagai petunjuk
Asa bening pencarian arti kesungguhan hidup ini.