Serupa mendung mengabut sendu
Hatiku terhampakan hasrat gulana
Kau lantera hatiku
Nan dahulu temaram
Kini redup usaikan pijarnya
Getir kalbu kian mengalun sendu
Terpedaya kelam dalam sunyi
Merambang netra kamajaya
Terbentang usam kelabu
Langkah tergontai tergibang aral
Menyusuri lengkung langit kelabu
Sembari hasrat memerah
Deru bergemuruh tersayat sembilu
Andai dikau lantera hati
Tak bermuram redup dicakrawala
Mungkin tak ada jerit iba kudengar
Dalam senyapan sunyi batinku ini.
SENTUHAN BAYU
Dikehamparan gerah
sarira sukma
Nan beratap bara asmara
memerah
Perlahan kini meredup
terlentung hangatmu
Syahdu menggugah indah
keterpurukan rasa
Dikepingan cinta nan
berpuing
Hadirmu telah semai
butir permata
Berhias pelangi
membingkai sanubari
Meriangkan udara hela
nafasku
Indah gemilau permata
jiwamu
Sungguh menggairahkan
hidupku kembali
Nan kelam terpedaya
sendu cinta
Kini daku enggan maragu
lagi
Tuk merajut cinta
keputihan
Karena bersamamu pasti
kan ku rengkuh
Jutaan bahagia rasa jiwa
Berharap meninggilah
hasratku
Tuk terbawa keistana
hatimu
Karena sungguh sentuhan
suci kasihmu
Yakinkan hidupku akan kesempurnaan.
ASMARA
Berdebar getar nada kalbu
Mengalun merdu
Seraya membahana syahdu
Menguntai aksara biru
Beriring seruling bambu
Debar cinta makin menggebu
Kumuning hasrat kini berpadu
Terlukislah indah hidupku
Terbayang indahlah harapku
Awan berarak sendu
Kala tiada warnamu
Langit merundung sayu
Kala tiada hiasanmu
Nafas berhembus pilu
Kala tiada hadirmu
Dan jiwa tenggelam kelabu
Kala tiada cahayamu
Tetaplah disini bersamaku
Temani disini hidupku
Sampai ujung waktu
Karen a tanpa dirimu
Kiamatlah dunia rasa hatiku.
BILA KAU MERINDUIKU
Bila sunyi di malam harimu
Menjadi teman nafas jiwamu
Kenanglah cintaku dihati
Ratapi segenap indahnya
Nan pernah bertumpah ruah di hidupmu
Disini daku masih sendiri
Masih memiliki cinta ini
Kendati dirimu telah menjauh
Namun rasa hatiku
Enggan pernah berpaling darimu
Memanglah hidupku merana tanpamu
Tapi aku ikhlas bertahan
Merelakanmu mesti serasa perih
Karena kutahu dirinya
Memang lebih pantas untukmu
Kasih kuhanya ingin
Kau tak pernah melupakanku
Selalu mengenang masa indah
Nan pernah kita lalui bersama
Kasih bila kau merindu
Rinduilah aku dihati
Selaksa diriku merindu disini
Ibarat sang kelam malam
Merindukan binar sang bintang.
AIR MATA JANTUNG NEGERIKU
Derap tangis
jantung Negeriku
Kini bergemuruh terapung cobaan_Mu
Gamang meratap jiwa hidupnya
Tercetus teguran_Mu tanpa lisan
Dan mungkinkah jantung Negeriku
Nampak hina di lukisan dunia
Hingga tiada tersurutkan
Kebanjiran nan semakin meninggi
Iba kupandang raut getir
Hati serasa ingin berontah
Mendengar rintihan jerih tangis
Tapi apalah kuasaku tuk hentikannya
Jika semua itu daya_Mu
Ya Allah..
Jika memang jantung Negeriku
Menyalahi moral janji dunia
Mohon ampunilah
Dan limpahkanlah rahmat_Mu
Hingga akan tersadar kembali kejalan_Mu.
Kini bergemuruh terapung cobaan_Mu
Gamang meratap jiwa hidupnya
Tercetus teguran_Mu tanpa lisan
Dan mungkinkah jantung Negeriku
Nampak hina di lukisan dunia
Hingga tiada tersurutkan
Kebanjiran nan semakin meninggi
Iba kupandang raut getir
Hati serasa ingin berontah
Mendengar rintihan jerih tangis
Tapi apalah kuasaku tuk hentikannya
Jika semua itu daya_Mu
Ya Allah..
Jika memang jantung Negeriku
Menyalahi moral janji dunia
Mohon ampunilah
Dan limpahkanlah rahmat_Mu
Hingga akan tersadar kembali kejalan_Mu.
TERHAMPAKAN SEPI
Galau serasa mengibang sanubari
Membuat jiwa makin tertatih
Diperjalanan kabut sunyi
Menyesat tak berarah
Hening kini membekuk hasrat
Bersanding sepi merambang gundah
Memasung mimpi berkehampaan
Di lembaga taman gersang
Asa memerah
Terpenjara di balik jeruji hitam
Seraya hasrat merontah
Meratap gulana hati
Nan tak berkeusaian
Wahai dewi cinta
Datanglah bebaskan jiwaku
Bawa daku terbang
Jauh dari kepahitan dunia
Lelah hati berkehampaan
Berserah terpedaya dalam sunyi
Mohon bebaskan jiwaku ini.
SUTERA CINTAKU
Wahai
Dikau biru hatiku
Rasakan dekapan hangatku
Seraya basuhan sutera cintaku
Wahai
Kau biru hatiku
Biarlah sutera cintaku
Mengabdi sejati di hidupmu
Akan kubasuh peluhmu
Akan kuselimuti lukamu
Janji sutera cintaku
Akan bertabur indah
Akan berhias warna
Dijendela impian jiwamu
Akan ku semai permata di hatimu
Dengan pelangi sutera cintaku
Tetaplah kau disini.
DUHAI CALON PENYEMPURNA HIDUPKU
Wahai calon penyempurna hidupku
Bertabur putih lah dihati
Jernih dan sucikanlah nalarku
Lewat rasa ketulusanmu
Kerap hiasi hidupku dengan kemulianmu
Seraya warnai sarira jiwaku
Dengan santun pelangi kearifanmu
Akan ku genggam erat jalinan hasrat
Menjiwai cintamu di dihipku
Akan ikhlas mengabdi sejati
Di mahligai istana ketakhtaanmu
Wahai calon penyempurna hidupku
Gemilaukan hariku dinurani batinmu
Bersamamu hidupku bahagia
Sempurna dalam kesejahtraan
Menatap sentuhan kemulianmu
Dan santun pelangi kearifanmu.
LANGIT TAK BERWARNA
Gelap
kabut beronak duri
Mengibang
hati nan hati
Meniti
hari tanpa cahaya
Bertabur
sendu dalam hening
Langkah
tergontai termangu getir
Kerap
bertapak alur nan renggang
Terhempas
kelam terpadaya perih
Bersungkur
dihamparan awan kelabu
Berambang
gatra mayapada
Membuta
netra kamajaya
Gelap
sunyi beronak duri
Melabuhkan
hasrat dalam duka
Hasrat
sungguh merontah gila
Meratap
langit tak berwarna
Bekap
terselimut awan kelabu
Berhamparkan
gelap di mayapada
Berasa
ingin sarira sukma
Menghilang
dalam kelam hampa
Namun
keimanan dalam dada
Kerap
janjikan kehidupan cerah.
MERAKMU NAN ANGKUH
Tercetus luka ratap batinku
Terguris merakmu nan angkuh
Merobek jubah sutera muliaku
Nan beranggap setara suteramu
Gelap di balik terangmu
Ternyata kabut beronak duri
Menikam sarira sukma
Hingga terkulai ratap lemah
Dalam kebiruan asaku
Telah luluh lantak padamu
Terhempas kelam terpedaya perih
Karena merak badai angkuhmu
Derap menerjang cakrahati
Merakmu nan angkuh
Melumpuhkan hasrat kamajaya
Membutakan netra mahatma
Hingga terpekur kelam nestapa
Di ruang kabut senyap sunyi.
GENGGAM CINTAKU
Terurai isi tabir batinku
Melepas pendam sejuta gairah
Nan kian membiru di hidupku
Berasa teramat syahdu padamu
Perlahan ku bertapak dari keyakinan
Menepis segenap debu balutan ragu
Mencoba mengulurkan rasa cinta
Nan bersandang jubah sutra mulia
Padamu yang membirukan hasratku
Membingkai warnai taman langitku
Hadirmu telah terangi sudut gelapku
Mengubah hitamku menjadi putih
Dengan sikapmu nan lembut
Nyaman tenangkan suasana jiwa
Kumohon padamu bingkai hatiku
Genggam cintaku dengan setiamu
Dan lelap ratapi siur hangat kasih ini
Nan akan berselimut erat di hidupmu
Hidupmu niscaya kan bahagia
Karna indah cinta yang kurasa
Akan bertumpah ruah untukmu
Tuk menjangkau segenap inginmu.
Melepas pendam sejuta gairah
Nan kian membiru di hidupku
Berasa teramat syahdu padamu
Perlahan ku bertapak dari keyakinan
Menepis segenap debu balutan ragu
Mencoba mengulurkan rasa cinta
Nan bersandang jubah sutra mulia
Padamu yang membirukan hasratku
Membingkai warnai taman langitku
Hadirmu telah terangi sudut gelapku
Mengubah hitamku menjadi putih
Dengan sikapmu nan lembut
Nyaman tenangkan suasana jiwa
Kumohon padamu bingkai hatiku
Genggam cintaku dengan setiamu
Dan lelap ratapi siur hangat kasih ini
Nan akan berselimut erat di hidupmu
Hidupmu niscaya kan bahagia
Karna indah cinta yang kurasa
Akan bertumpah ruah untukmu
Tuk menjangkau segenap inginmu.
TAMAN MIMPI
Terbuai segenap
anganku
bertuang ratap ditaman mimpi
terhias tahir gemerlap permata
mencumbu bingkai biru hatiku
Teramat syahdu ku dendangkan
alunan syair asmara kalbu
kendati bayangmu
semata terengkuh khayal
namun kuyakini dalam dada
kelak akan berakhir indah
Biarlah dulu lenaku ini
terlelap pesonamu ditaman mimpi
melukis bayangmu sejuta asa
tuk dekatkan hasrat pada kesempurnaan
sampai cintaku akan mampu
bahagiakan hidupmu tuk selamanya
Dan bila nanti tiba masanya
kuhadir ulurkan kasih padamu
terharap kau genggamkan erat
tulus sepenuh rasa hati
dan tak akan melepasnya
sebab indah cinta nan kuberi
nan teringinkan dalam kebersamaan
sudalah terangkum ditaman mimpiku untukmu.
bertuang ratap ditaman mimpi
terhias tahir gemerlap permata
mencumbu bingkai biru hatiku
Teramat syahdu ku dendangkan
alunan syair asmara kalbu
kendati bayangmu
semata terengkuh khayal
namun kuyakini dalam dada
kelak akan berakhir indah
Biarlah dulu lenaku ini
terlelap pesonamu ditaman mimpi
melukis bayangmu sejuta asa
tuk dekatkan hasrat pada kesempurnaan
sampai cintaku akan mampu
bahagiakan hidupmu tuk selamanya
Dan bila nanti tiba masanya
kuhadir ulurkan kasih padamu
terharap kau genggamkan erat
tulus sepenuh rasa hati
dan tak akan melepasnya
sebab indah cinta nan kuberi
nan teringinkan dalam kebersamaan
sudalah terangkum ditaman mimpiku untukmu.
BAYU SENJA SAGA
Desir
hembus sembayu
Disenja
saga pematang
Gemulai
melentung raga sukma
Mencumbu
rayu lenakan
Ratap
kuntum bunga mawar
Nan
mekar dalam dada
Mendesing
sutra tafsirkan cinta
Gema
membuai gatra mayapada
Berhias
terpaan bianglala sejagat raya
Membingkai
tabir ranum asa
Duhai
bayu senja saga
Siur
hangatmu kemungkan hasrat
Menopang
gumpal debu cua
Nan
mengabutkan netra kamajaya
Kian
asaku berkilau bening
Ratap
gemulai siur hembusanmu
Menghangatkan
pijar bias mahatma
Nan
bersuar riang dalam dada
Aduhai
bayu senja saga
Pinanglah
sarira sukmaku
Nan
bersandang jubah mulia
Dan
tambatlah erat putih awanku
Dilangit
takhta sejati cintamu.
KHIANATMU
Gerah serasa ingin terbakar
melihat kecurangan sikapmu
mendustai kisah nan pernah membiru
di hidupku dan hidupmu
Kau membutakan saksi sejarah
saksi jalinan cinta kita
nan pernah berjanji sehati
selamanya akan hidup semati
Egonya kau ingkari janji
dan kau anggap diriku
tiada pernah ada dihatimu
membuatku kian terluka dalam
ratap kekecewaanku padamu
Khianatmu menyisipkan lara
kau tinggalkan jiwaku ini
dan kau anggap tak pernah
melabuhkan cinta di telaga hatiku
Pergilah cinta
bila memang itu inginmu
sebab khianatmu ini yakinkanku
bahwa dirimu jauh dari harapku
nan abadi dalam kebersamaan.
Langganan:
Postingan (Atom)