BILUR CINTA



Ketika cinta enggan terengkuh
Asa putih mulailah pudar meredup
Dan jiwapun hambar diterjang kehampaan

Dawai senandung kata cinta
Tak dapat lagi bersyair di dinding biru
Menjadi puisi terindah dalam hidup ini
Saat terselipkan luka dalam dada

Sungguh perih kurasakan
Jatuh terkapar dari ketinggian pesawat cinta
Dan segenap asa putih jiwaku
Musnah lah sudah terenggut kepedihan

Kini lelah tapak kaki melangkah
Meratapi bilur cinta nan lekat merantai
Membuatku kerap cua tersoak merana

Kuberharap semoga masih ada waktu bahagia
Nan tersisa untuk diriku
Kelak akan hadir bebaskan jiwa
Dalam sangkar kepohonan sendu hati ini. 

Tidak ada komentar: