BERLUMUT GUNDAH

Mendung di awan putih
Terlihat kabut dilangit biru
Tak kunjung usai merintikkan airmata
Dan menyiksakan desah nafas
Kerap berhela gulana udara kegundahan

Ingin kutepiskan ingantan ini
Tentang dirimu nan menodai jiwaku
Dan melumpuhkan akal sehatku
Jauh membawa hatiku terlarut
Diruang kabut harapan hampa

Namun entah mengapa diriku
Begitu sulit mematikan hasrat padamu
Sedang dirimu hanyalah
Pembawa suasana sendu dihatiku

Dan seringkali jadi tanya dalam kebisuan
Bilamana kau bergeming dikeningan
Mungkinkah ini memang takdirku
Dirimu berlukis coretan kelam
Dilembar buku harian hidupku

Padamu nan melembabkan hatiku
Hingga kini berlumut gundah
Kumohon usaikan lara ini
Dan enyahlah dari hidupku
Biarkan daku terbang melayang
Terbebas dari tawananmu.

Tidak ada komentar: