JIWA BERDAUNAN KERING

Desau merecik dedaunan jiwaku 
Mengelek dimusim kemarau cinta 
Dan layu di pelantaran gersang

Musnah sudah segenap asa mimpi
Menjadi debu dikaca hati 
Tatkala muda kehijaunku mengelek tua 

Hati serasa terbakar 
Dari kepanasan warna nan membara 
Kerap membuat jiwa merontah 

Sungguh kini hatiku berasa pilu 
Tinggal meratap tiada arti 
Telah mengering dimusim kemarau cinta 
 
Walaupun hujan 
kelak hadir menyirami 
Dedaunan jiwaku nan kering 
Tetap juga asa jiwaku 
Enggan dapat lagi menghijau.

Tidak ada komentar: